Senin, 13 Mei 2013

Pemimpin dalam Islam


Apa itu kepemimpinan?
Menurut wikipedia, Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Artinya, seorang pemimpin memiliki peranan yang sangat penting serta tanggung jawab yang besar . Karena pemimpinlah menjadi teladan,dan panutan dalam suatu organisasi. Dan tentu saja, seorang pemimpin kelak akan dimintai pertanggung jawabannya seperti hadist Rasul yang berbunyi :
"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya.” (HR Bukhari).

Gaya kepemimpinan bagaimana yang kalian inginkan dari seorang pemimpin?
Menjawab pertanyaan diatas, tentu saja sebagai seorang muslim kita menginginkan sosok pemimpin yang beraklak mulia seperti para Nabi serta khalifah-khalifah atau pemimpin terdahulu.
Dalam Islam, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 sifat dalam kepemimpinannya. Keempat sifat ini pula yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul, yaitu :
1.    Siddiq (Jujur).
Kejujuran adalah syarat utama bagi seorang pemimpin. Pemimpin yang memiliki sifat jujur akan mudah diterima dalam masyarakat atau orang-orang yang dipimpinnya. Sebaliknya, para pemimpin yang tidak jujur tentu akan dibenci dan tidak dipercaya oleh rakatnya. Dan tentu saja, bila suatu organisasi dipimpin oleh pemimpin yang tidak jujur akan mengalami kehancuran.

Salah satu contoh pemimpin yang tidak jujur adalah para pemimpin yang melakukan suap, tindak korupsi atau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Jika disuatu perusahaan saja ada pemimpin seperti manager yang melakukan korupsi terus-menerus, maka kelak perusaaan yang dipimpinnya tersebut akan mengalami kebangkrutan.

2.    Amanah (Dapat dipercaya).
Amanah juga merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, agar sang pemimpin selalu menjaga kepercayaan masyarakat yang diserakan kepadanya. Dengan kata lain, pemimpin yang amanah dapat juga diartikan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab.

Kasus korupsi juga merupakan contoh perilaku tercela yang dilakukan oleh para pemimpin yang tidak amanah. Para pemimpin yang tidak amanah tersebut mengianati kepercayaan masyarakat dengan memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri tanpa peduli dampak yang akan terjadi pada rakyat yang dipimpinnya.

3.    Tabligh (Menyampaikan).
Tabligh berarti menyampaikan, atau bisa juga diartikan sebagai komunikatif. Kemampuan berkomunikasi juga dibutuhkan bagi seorang pemimpin. Karena komunikasi adalah kunci dari terjalinnya hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. Pemimpin dituntut untuk membuka diri kepada rakyatnya, agar mendapat simpati dan juga rasa cinta dari rakyatnya. Jika seorang pemimpin bersifat tabligh, maka ia bisa membangun kepercayaan rakyatnya untuk mau berkomunikasi dan terbuka dengannya.

Mungkin ada yang pernah mendengar kisah tentang seorang wanita hamil akibat melakukan zina yang mendatangi Rasulullah SAW. Wanita tersebut mengaku kepada Rasulullah dan menyesali perbuatannya, serta meminta Rasul untuk menghukumnya dengan hukuman rajam.

Kenyataannya, tidak banyak orang yang akan mendatangi pemimpinnya untuk mengakui perbuatannya. Tapi karena Rasulullah adalah pemimpin yang tabligh dan selalu membuka diri pada umatnya, wanita tersebut tidak ragu untuk menemui Beliau dan mengakui perbuatannya.

4.    Fathanah (Cerdas).
Kecerdasan pemimpin akan membantunya dalam memecahkan segala macam persoalan yang terjadi di masyarakat. Sebaliknya, pemimpin yang tidak cerdas akan menambah permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi atau masyarakat.

Tapi tentu saja, kecerdasan seorang pemimpin juga arus ditopang dengan keilmuan yang mumpuni. Pemimpin yang cerdas selalu haus akan ilmu, karena baginya hanya dengan keimanan dan keilmuan dia akan memiliki derajat tinggi di mata manusia dan juga pencipta. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an sura Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

“Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.



Selasa, 07 Mei 2013

Perilaku Konsumen


Konsumen adalah pemakai atau pengguna barang atau jasa, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan orang lain. Atau singkatnya, merupakan pengguna barang dan atau jasa. Untuk memahami perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan, digunakan dua pendekatan , yakni:

A. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
Pendekatan cardinal
ini berdasarkan pendapat  bahwa tingkat kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi ,semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Tingkat kepuasan konsumen sendiri terdiri menjadi 2 konsep yaitu, kepuasan total, dan kepuasan tambahan.

B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan
nya secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi sendiri merupakan kurva yang menunjukkan titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. 

Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 asumsi, yaitu:
a. Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
b. Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
c. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.
d.
Konsumen akan semakin puas bila semakin jauh dari titik origin.
 
Karakteristik Kurva Indiferens
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:


1. Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
2. Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
3. Cembung terhadap titik origin

Garis Anggaran (Budget Line)
Salah satu syarat agar konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh:
a) pendapatan yang dimiliki
b) harga barang yang diinginkan.


KONSEP ELASTISITAS
Konsep elastisitas terbagi menjadi :

a.Elastisitas Harga.
 Yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.

b.Elastisitas Harga Silang.
Yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan sebesar satu persen.

c.Elastisitas Pendapatan.
Y
aitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.

Perilaku Produsen


Produsen adalah orang atau kelompok yang menghasilkan barang dan jasa. sedangkan perilaku produsen adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orangg untuk mengahsilkan jasa dan barang. tujuan dari produsen adalah menghasilkan keuntungan yang besar.

A. Produsen dan Fungsi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya di dalam menganalisis teori produksi
.
 Fungsi produksi adalah suatu fungsi  yang menunjukan hubungan fisik antara jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satu waktu tanpa memperhatikan harga.

 B. Produksi Optimal
Konsep efisiensi
aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Konsep efisiensi ekonomi pemakaian faktor produksi dikatakan efisien bila dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, dapat dilakukan dengan mengetahui fungsi produksi, dan rasio harga input output secara sistematis. selaintidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.

Keuntungan dapat ditentukan dengan rumus :

p = PY.Y-Px.X,
Dimana,
p = keuntungan,
Y = jumlah produk,
PY = harga produk,
X = faktor produksi, dan
Px = harga faktor produksi.

C. Least Cost Combination
Least cost combination adalah menentukan kombinasi input yang memerlukan biaya terendah bila jumlah produksi sudah ditentukan. Jadi selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif,
atau tergantung orang yang membutuhkan atau menggunakannya, dan hanya dapat diukur dengan  tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contoh: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bagi pelajar. Tapi bagi petani, alat-alat tulis dan buku akan kurang bermanfaat

Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1.
Berubah Bentuk
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari
, dan lain-lain.
2.
Berpindah Tempat
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat- tempat pembangunan.
3.
Waktu Penggunaan
misalnya: jas hujan
atau payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4.
Berpindah kepemilikan.
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.

Proses Produksi.
Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti komposisi input yang digunakan, proses produksi yang akan digunakan, dan lain-lain.
Bagan proses produksi :


Sumber :

Thanks For Reading