Sumber
: Tabloid Koran Sindo : Lifestyle Insight, Kesehatan.
Senin, 30 September 2013.
Judul : Tak Menular tapi Mematikan.
Belakangan ini, kasus
penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat dan tak terkendali. Beberapa
penyebabnya dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang
tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik.
Memang seiring dengan
meningkatnya status ekonomi, dan efek samping dari moderenisasi menjadikan pola
hidup yang tidak sehat dan meningkatkan masalah PTM. Bisa kita lihat gerai
makanan cepat saji (fast food) sudah
menjamur dimana-mana dan sangat digemari konsumen.
Disamping itu, gaya
hidup yang buruk seperti terlalu banyak duduk, dan kurangnya aktivitas fisik
sehari-hari termasuk olahraga menjadi kebiasaan sehari-hari. Ditambah lagi
stres akibat beban kerja serta polusi-polusi juga bisa menjadi pemicu PTM.
Apa sebenarnya PTM itu?
Yaitu penyakit-penyakit yang tidak menular, tapi dapat mematikan. Seperti
penyakit jantung, stroke, kanker, hipertensi, diabetes, penyakit paru obstruksi
kronik (PPOK), dan lainnya. PTM adalah jenis penyakit kronik yang diderita
dalam jangka waktu yang lama dan berkembang perlahan. Berdasarkan laporan WHO,
dari 57 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2008, 63% (sekitar 36 juta)
diantaranya disebabkan oleh PTM.
Sedangkan dari data
Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa angka kematian akibat PTM dari tahun 1995
hingga 2001 meningkat dari 41,7% hingga 49,9%. Dan pada tahun 2007 angka
tersebut terus naik hingga 59,5%.
Yang lebih mengerikan,
PTM kini tidak hanya menyerang orang-orang yang lanjut usia. Dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, tercatat penderita diabetes dan hipertensi di Indonesia
mengalami peningkatan pada penduduk yang berusia sekitar 45 tahun. Dan
diperkirakan PTM akan terus meningkat pesat dan penderitanya akan melebihi
penyakit menular, dan gangguan gizi sebagai penyebab umum kematian pada tahun
2030.
Diabetes merupakan
penyebab kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada semua kelompok umur. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
Kementrian Kesehatan 2007 menunjukan bahwa penyandang diabetes di Indonesia sendiri
telah mencapai 10 juta orang. WHO juga memperkirakan pada tahun 2030 penyandang
diabetes di Indonesia akan meningkat menjadi 21,3 juta orang. Menurut Ketua
Perkumpulan Ahli Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof Ahmad Rudijanto Sp
PD-KEMP, indikasi-indikasi awal penyakit diabetes tersebut sering kali tidak
disadari oleh masyarakat.
Dan perlu diingat, kebiasaan
buruk seperti yang telah disebutkan diatas tentu tidak datang begitu saja.
Kebiasaan tersebut sudah terjadi secara kumulatif sejak dalam kandungan ibu. Untuk
mengantisipasi masalah PTM yang mematikan ini, tentu saja harus dimulai dari
memperbaiki pola hidup. Mulai dari mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji,
hingga membiasakan berolahraga secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar