Setiap manusia memiliki pandangan hidup, karena pandangan
hidup tersebut bersifat kodrati untuk menentukan masa depan seseorang.
Sebelumnya, kita perlu mengetahui arti dari pandangan hidup itu sendiri. Secara
umum, pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman,
pegangan, atau arahan hidup manusia.
Pandangan hidup dapat dibagi berdasarkan asalnya menjadi
:
1. Pandangan
hidup yang berasal dari Agama
Pandangan hidup yang berasal
dari Agama adalah pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Seperti dalam Agama
Islam, yang menjadi pedoman hidup manusia adalah Al-Qur’an dan Hadis
Rasulullah.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideologi
Yaitu pandangan hidup yang
disesuaikan dengna kebudayaan dan norma yang terdapat dalam daerah tersebut.
Pandangan hidup yang diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung
organisasi, maka pandangan hidup tersebut disebut ideologi. Bila sekelompok
orang yang berorganisasi tersebut adalah negara, maka ideologi yang erbentuk
adalah ideologi negara.
Ideologi sendiri dapat dibagi
menjadi ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
·
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dibentuk
berdasarkan cita-cita bersama.Contohnya adalah Ideologi Pancasila, ideologi
yang digunakan oleh bangsa Indonesia.
·
Sedangkan ideologi tertutup adalah ideologi yang
dibentuk berdasarkan cita-cita seseorang yang diproyeksikan sebagai cita-cita
bersama. Contohnya adalah Ideologi Komunis.
3. Pandangan
hidup yang berdasarkan pemikiran seseorang
Yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
Pada dasarnya, pandangan hidup memiliki unsur seperti
cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan /kepercayaan yang menjadi satu rangkaian
kesatuan dan tidak terpisahkan.
A. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan, ataupun tujuan yang
selalu ada dalam pikiran seseorang yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau
perjuangan. Dengan kata lain, cita-cita merupakan pandangan masa depan, atau
pandangan hidup yang akan datang.
Cita-cita dan hayalan atau angan-angan memang terlihat
serupa, tapi sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Cita-cita merupakan harapan
yang ingin dicapai. Misalnya bila seseorang bercita-cita ingin menjadi seorang
dokter, maka dia harus berusaha belajar dan berdo’a agar bisa menjadi dokter
dan mewujudkan cita-citanya. Sebaliknya bila seseorang berhayal atau
berangan-angan ingin menjadi dokter, tetapi dia hanya berdiam diri tanpa mau
berusaha mewujudkannya.
Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu saja, tetapi
masyarakat, dan bangsa juga memiliki cita-cita. Cita-cita suatu bangsa
merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Contohnya adalah bangsa Indonesia
mendirikan suatu negara yang merupakan sarana yang bercita-cita menjadi suatu
bangsa dan masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
B. KEBAJIKAN
Kebajikan adalah sebala hal yang baik dan menciptakan
kemakmuran, kebahagiaan, perdamaian, dan sebagainya. Kebajikan ini adalah
tujuan yang hendak dicapai oleh setiap pandangan hidup.
Kebajikan atau perbuatan baik yang mendatangkan kebaikan
pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma
agama dan etika.
Seseorang berbuat baik karena menurut kodartnya manusia
adalah makhluk bermoral. Manusia cenderung berbuat kebajikan atas dorongan
suara hatinya.
C. USAHA
Usaha atau perjuangan adalah perwujudan dari pandangan
hidup yang berupa kerja keras yang dilandasi keyakinan dan kepercayaan.
Perjuangan atau usaha merupakan bagian dari hidup
manusia. Karena tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna.
Usaha sangat erat kaitannya dengan cita-cita. Karena tanpa usaha, maka
cita-cita hanya menjadi sebuah hayalan atau angan-angan saja.
Kerja keras atau usaha dapat dilakukan dengan otak (ilmu)
maupun dengan jasmani (tenaga), atau dengan keduanya. Misalnya para petani,
atau buruh lebih membutuhkan jasmani, dan para Ilmuwan malah lebih membutuhkan
kerja keras dari otaknya.
Dalam agama manapun, selalu diperintahkan untuk bekerja
keras. Misalnya dalam Islam, Rasulullah SAW pernah bersabda dengan arti “Bekerjalah
kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan
kamu akan mati besok.”
Dalam surat Ar-Rad’du ayat 11 Allah juga berfirman, “sesungguhnya
Allah tidak mengubah suatu kaum, kecuali mereka yang ingin merubah keadaan
mereka sendiri.”
Usaha bekerja keras manusia sendiri dibatasi oleh
kemampuan fisik dan keterampilan masing-masing orang. Karena itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara seseorang dengan orang lainnya.
D. KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN
Keyakinan dan kepercayaan dapat diukur dengan kemampuan
akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Langkah-langkah berpandangan hidup yang dapat kita
lakukan demi mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik dantaranya :
A. Mengenal
Yaitu tahap pertama dari
setiap aktivitas hidup dalam menjalani dan mengenal apa itu pandangan hidup.
B. Mengerti
Maksud mengerti disini adalah
mengerti tahapan-tahapan pandangan hidup itu sendiri. Misalnya di Indonesia
menggunakan ideologi Pancasila, maka sebaiknya kita mengerti apa itu Pancasila
dan bagaimana cara Pancasila tersebut mengatur
kehidupan bernegara. Begitu juga dengan manusia yang berpandangan hidup
pada agama Islam, maka kita harus mengerti tentang Al-Qur’an, Hadist, Ijmak,
dan bagaimana ketiganya dapat mengatur kehidupan baik didunia maupun di
akhirat. Selain itu kita juga harus mengerti bacaimana cara mempraktekkan
ketiga tuntunan tersebut dalam kehidupan.
C. Menghayati
Dengan menghayati pandangan
hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup
itu sendiri. Dengan kata lain, mengerti dan menghayati adalah sikap penerimaan
dan hal lain merupakan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutnya.
D. Meyakini
Setelah mengetahui, mengerti
dan menghayati, langkah selanjutnya adalah meyakini. Hal ini merupakan suatu
hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian hingga dapat mencapai tujuan
hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas
terhadap pandangan hidup itu.
Contohnya kita sebagai umat
yang beragama Islam meyakini bahwa Allah SWT memiliki sifat yang maha dari
segala sesuatunya, seperti Maha Mengetahui, Maha Mendengar, dan sebagainya.
Sifat Maha yang dimiliki Allah membuat hambanya yang meyakininya selalu berbuat
baik.
E. Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah diterima oleh
diri seseorang. Dengan pengabdian kita akan merasakan manfaatnya yang dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri di masa sekarang, atau di akhirat kelak.
Maka dari itu, bila kita sudah
mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka
selayaknya disertai dengan pengabdian.
F. Mengamankan.
Ini adalah langkah terakhir
dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi
segala sesuatunya demi tegaknya pandangan hidup itu.
Mengamankan maksudnya disini
adalah seperti Istiqomah. Misalnya seseorang yang beragama Islam dan berpegang
teguh pada pandangan hidupnya suatu ketika diberi cobaan dengan celaan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tetapi dia tidak menerima celaan itu,
bahkan bila ada orang yang ingin merusak agama Islam dia langsung mengambil
tindakan yang selayaknya demi menjaga Islam. Itulah yang dimaksud dengan
mengamankan.