Keindahan atau indah berarti segala sesuatu yang bagus, elok, permai, dan sebagainya. Keindahan itu sendiri merupakan sifat dari benda-benda seperti hewan, pemandangan alam, karya seni, manusia, budaya, tatanan, warna, dan sebagainya. Setiap orang memiliki pandangan sendiri tentang keindahan. Itulah kenapa keindahan bersifat relatif. Sesuatu yang indah menurut seseorang, belum tentu indah menurut orang yang lainnya. Tetapi keindahan juga identik dengan nilai kejujuran. Keduanya memiliki nilai abadi dan daya tarik yang bertambah. Karena hubungan antara keindahan dan kejujuran tersebut, sesuatu yang
tidak mengandung kebenaran biasanya juga tidak akan memiliki keindahan. Contohnya saja replika pemandangan. Semirip apapun replika itu dibuat, tidak akan memiliki nilai keindahan yang sama dengan pemandangan yang sesungguhnya.Sebenarnya sulit bagi kita untuk menafsirkan apakah keindahan itu. Karena keindahan sendiri adalah suatu konsep bersifat abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Keindahan dapat dibagi berdasarkan luas cakupan, menjadi :
Keindahan dalam arti luas
Dalam arti luas ini, keindahan mengandung gagasan tentang kebaikan. Seluas-luasnya pengertian tentang keindahan meliputi :
- Keindahan seni
- Keindahan alam
- Keindahan moral
- Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetika murni
Dalam arti estetis murni, keindahan menyangkut tentang pengalaman estetis seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Ilmu yang membahas tentang keindahan adalah estetika. Estetika merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang bagaimana terbentuknya keindahan, atau bagaimana seseorang bisa merasakan keindahan.
ALASAN MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN
Pada dasarnya, keindahan itu adalah hal-hal yang alamiah. Seperti alam ciptaan Allah yang membuktikan bahwa keindahan itu adalah milik-Nya. Alamiah berarti sesuatu yang wajar, dan tidak dibuat-buat. Tidak dilebih-lebihkan, tidak juga dikurangkan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi dan dengan tujuan tertentu. Motivasi tersebut dapat berupa pengalaman penderitaan masyarakat, kemerosotan moral, keagungan Tuhan, pergeseran nilai-nilai, dan lain sebagainya. Sedangkan tujuan manusia, terutama para seniman menciptakan sesuatu yang bernilai indah antara lain karena :
1. Tata nilai yang sudah usang
Tata nilai yang terdapat dalam adat yang sudah tidak sesuai dengan keadaan seperti kawin paksa, derajat wanita yang lebih rendah dari lelaki, dan lain-lain dipandang sebagai nilai minus pada nilai moral kehidupan sehingga dikatakan tidak indah. Karena itulah adat yang tidak indah itu dihapus dan digantikan dengan sesuatu yang indah, misalnya tata nilai yang lebih menghargai martabat manusia, teruama wanita.
2. Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral tersebut dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3. Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan sudah terbukti salah satunya dengan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
FUNGSI KEINDAHAN
Semua orang menyukai keindahan. Begitu pula dengan sang pencipta, Allah SWT seperti sabdaRasulullah yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah Ta’ala indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim). Allah telah menciptakan alam raya dan kehidupan yang penuh akan keindahan. Sejauh mata memandang kita dapat menangkap keserasian dan keseimbangan karya cipta sang Maha Kuasa. Segala keindahan itu diciptakan Allah untuk dinikmati, dan disyukuri oleh manusia. Selain itu keindahan yang telah diciptakan Allah SWT juga dapat memberi inspirasi kepada manusia untuk menghasilkan suatu karya seni. Contohnya saja pelukis terkenal Leonardo DaVinci yang melukis lukisan terkenal Monalisa karena kekagumannya atas keindahan dan keelokan wanita.
KEINDAHAN DAN KESERASIAN
Keserasian berarti cocok, kena benar, dan sesuai. Kata cocok mengandung unsur perpaduan, pertentangan, dan keseimbangan. Misalnya dalam hal perpaduan, seseorang sebaiknya menggunakan pakaian yang serasi dari atas kebawah. Atau dicocokkan dengan warna kulit, dan sebagainya.
Lalu apa hungungan keserasian dengan keindahan? Tentu saja ada. Karena keserasian adalah kunci utama dari keindahan. Seperti contoh diatas, bila seseorang memakai baju yang tidak serasi dengan celana atau roknya, maka tidak akan terlihat indah. Mencocokan pakaian dengan warna kulit juga bertujuan agar lebih indah dilihat. Contoh lainnya juga dapat dilihat melalui perkataan dan perbuatan manusia. Bila perkataan seseorang serasi atau sesuai dengan perbuatannya, tentu saja kepribadiannya akan jadi semakin indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar