Minggu, 20 November 2011

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Perdesaan

Masyarakat memiliki arti yang luas dan sempit. Tapi pada dasarnya, masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi. Syarat-syarat masyarakat adalah :
1. Perkumpulan manusia yang banyak
2. Telah berdomisili disuatu daerah dalam waktu yang lama
3. Memiliki aturan yang mengatur mereka demi kepentingan dan tujuan bersama.

Masyarakat dapat dibagi berdasarkan cara terbentuknya, yaitu :
1. Masyarakat paksaan. Misalnya, negara, atau masyarakat tawanan.
2. Masyarakat merdeka.

    a. masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terbentuk sendiridengan hubungan darah atau keturunan, seperti suku.
    b. masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan, atau kepercayaan, misalnya koperasi, dan sebagainya.

Selain itu, masyarakat juga dapat dibedakan menjadi masyarakat perkotaan, dan masyarakat perdesaan. Masyarakat kota (urban community) lebih ditekankan ada sifat kehidupannya, serta ciri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat perdesaan.
Beberapa ciri menonjol dari masyarakat kota adalah :
1. Keidupan keagamaannya kurang bila dibandingkan dengan di desa.
2. Masyarakat kota cenderung individual.
3. Pembagian kerja antara warga kota lebih tegas da ada batasan nyata.
4. Interaksi yang terjadi lebih banyak dikarenakan kepentingan dari pada faktor pribadi.
5. Pembagian waktu yang lebih telitu dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
6. Perubahan sosial tampak nyata, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Perbedaan desa dan kota
  1. jumlah dan kepadatan penduduk
  2. lingkungan hidup
  3. mata pencaharian
  4. corak kehidupan sosial
  5. stratifikasi sosial
  6. mobilitas sosial
  7. pola interaksi sosial
  8. solidaritas sosial
  9. kedudukan dalam hierarki administrasi nasional 
Walaupun begitu, tapi masyarakat perdesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. Diantara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan. Kota membutuhkan desa untu memenuhi kebutuhan warganya berupa bahan-bahan pangan seperti beras, sayur, ikan, dan sebagainya. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan orang desa seperti bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, transportasi, dan sebagainya.

Perkembangan kota merupakan manifestasi dan pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Semuanya terlihat dalam komponen-komponen yang membentuk struktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan mengandung 5 unsur, meliputi :

  1. Wisma : merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini menghadapkan
    1. dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk masa mendatang
    2. memperbaiki lingkungan perumahan yang ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
  2. Karya : syarat utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga : ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  4. Suka : merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
  5. Penyempurna : merupakan bagian penting bagi suatu kota, tetapi belum tercakup dengan tepat dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, keagamaan, perkuburan dan jaringan utilitas kota.
Secara internal, kota merupakan suatu organisme, yaitu kesautan integral dari tiga komponen yang saling terkait dan mempengaruhi, yang meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Secara eksternal, kota juga mempunyai peran atau fungsi, yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional, maupun nasional.

Masyarakat pedesaan, biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki hubungan lebih dalam dan erat dengan masyarakat pedesaan lainnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar hidup dari pertanian
4. Disebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.

Dalam masyarakat perdesaan ada berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
a. konflik
b. kontraversi
c.kompetisi
d. kegiatan pada masyarakat pedesaan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks For Reading