Jumat, 09 Desember 2011

Pemuda-Pemudi Berprestasi

Tema : Pemuda dan Sosialisasi

Dewasa ini, banyak orang-orang yang mengeluh tentang kelakuan para pemuda dan pemudi yang bertingkah seenaknya. Kenakalan remaja yang terjadi hampir disetiap pelosok negeri, sering kali menimbulkan kerugian bagi orang lain. Semakin tua usia bumi, semakin berkembang pula kenakalan-kenakalan yang dibuat para remaja, mulai dari membolos sekolah, kebut-kebutan dijanan raya, merusak fasilitas umum, perkelahian antar pelajar atau yang biasa kita kenal sebagai tawuran, penyalah gunaan narkotika, hingga perilaku seksual pranikah, dan lain-lain.
Sebenarnya perilaku menyimpang yang mereka lakukan sebagian besar disebabkan oleh faktor kurangnya perhatian, kasih sayang, dan pengawasan yang diberikan orang tua, kurangnya ilmu agama, serta pengaruh dari lingkungan dan teman sepermainannya.

Tetapi, dibalik ulah-ulah nakal yang dilakukan pemuda pemudi tersebut, masih ada remaja penerus bangsa yang memiliki segudang prestasi.

Mungkin tidak begitu banyak orang yang tahu, bahwa sebenarnya pemuda pemudi Indonesia juga banyak menciptakan alat-alat yang berguna, diantaranya :
  1.  Dwi Ratna Sari, warga Surabaya yang berhasil membuat alat yang dapat mendeteksi kolesterol berlebih melalui citra iris mata dengan menggunakan ilmu iridologi dan ilmu informatika yang dipelajarinya. Berkat penemuannya itu, Dwi dianugerahi Youth National Science and Technology Award serta uang tunai sebesar 10 juta rupiah dalam Festival Pemuda Berprestasi pada bulan Desember 2006. Dwi Ratna Sari, yang saat itu merupakan mahasiswa jurusan Teknik Informatika (semester VII) di Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, menjadi satu-satunya pemenang perempuan dalam kompetisi sains tersebut dan menyingkirkan 23 peserta lain dari seluruh Indonesia. Dwi Ratna Sari juga berharap deikemudian hari dia dapat membuat software yang dapat mengukur kadar kolesterol secara kuantitatif.
  2. Akhmad Zainuri, penemu Braillevoice. Braillevoice adalah keyboard komputer yang dapat digunakan oleh penderita tunanetra. Tuts braille pada keyboard akan bmengeluarkan suara sesuai abjad atau angka yang ditekan. Prila lulusan Universitas Brawijaya (jurusan Elektronika), Malang tersebut menghibahkan braillevoice ciptaannya kepada Panti Budi Mulya, salah satu panti penampungan tunanetra. Berkat barang temuannya tersebut, Akhmad Zainuri merain beberapa gelar juara serta penghargaan. Braillevoice juga membawa Akhmad Zainuri menjadi juara pertama dalam pemilihan Youth National Science and Technology Award. Sebelumnya, Akhmad juga sudah menciptakan Arabic Braillevoice dan Muhajji Finder. Arabic Braillevoice adalah alat untuk membantu tunanetra belajar bahasa Arab. Sedangkan Muhajji Finder adalah alat pendeteksi jama'ah haji yang tersesat yang dibuatnya bersama beberapa rekannya. Alat tersebut hampir menyerupai GPS.
  3. Nina Milasari (kelas 11) dan Christina Kartika Bintang Dewi (kelas 10) berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang International Environmental Project Olympiad (Inepo) ke-18 di Istanbul, Turki pada pertengahan Mei 2010 lalu, dan diakui secara Internasional. Kedua siswi SMA N 5 Madiun tersebut berhasil membuat batu bata anti gempa yang terbuat dari campuran tanah dan abu limbah pabrik gula (PG). Batu bata tersebut sudah diuji di Laboraturium Beton dan Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Universitas Institute Tegnologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Selain tahan gempa,batu bata tersebut juga memiliki kelebihan lainnya. Batu bata ini dapat menahan beban sebesar kurang lebih 91.831,56 Pa, dengan berat lebih ringan 2 ons dibanding batu bata biasa. Biaya produksinya juga sangan ekonomis , yaitu Rp. 160.000 / 100 keping, dimana batu bata biasa diproduksi dengan Rp. 178.000/ 100 keping. Pihak sekolah harus mencari bantuan dana kesana-sini untuk keberangkatan tim ke Turki, karena Pemkot setempat tampak kurang mendukung.
  4. Dua kelompok mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), dan Intitute Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam kompetisi Trinity College Fire-Fighting Robot Contest yang diadakan di Hartford, Amerika Serikat pada bulan April 2011 dan diikuti oleh tujuh negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Portugal, Israel, Kanada, dan Meksiko. Tim dari ITB berhasil mengalahkan Portugal dan merain juara I dan II dalam kategori Walking Division dengan dua robot berkaki yang bernama YAQUT (bidadari surga) dan ZARQUN (batu mulia). Sedangkan tin UGM mengikutsertakan robot beroda bernama KOPLAX dan IRON FIRE yang sukses meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division dan mengalahkan saingan beratnya, China. Atas kesuksesan para mahasiswa ITB dan UGM tersebut, pemerintah memberi apresiasi berupa beasiswa kuliah hingga S2 kepada mahasiswa yang telah mengharumkan nama bangsa tersebut.
  5. Tim Unikom, Bandung kembali menambah prestasi Indonesia dalam bidang robot. Pada pertengahan April 2011, mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berhasil meraih  dua dari lima medali emas dalam salah satu ajang kompetisi robot terbesar di dunia, yaitu 8th Annual Robogames yang digelar di San Mateo, California, Amerika Serikat. Dua medali emas yang diraih adalah kategori Fire Fighting dan Ribbon Climber. Sebelumnya, tim yang sama dari Unikom Bandung juga meraih tiga juara dalam kompetisi robot Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat pada awal April 2011. Tiga robot yang karya mahasiswa Unikom tersebut meraih juara pertama untuk kategori RoboWaiter, level advanced, dan level standar.
  6. Tujuh orang santri dari pesantren Bustanul Ulum, Pamekasan Madura meraih medali perunggu dalam Olimpiade Matematika Internasional yang digelar didua negara, yaitu Beijing dan India. Empat buah medali diperoleh oleh santri madrasah tsanawiyah (setara SMP), dua dari madrasah Aliyah (setara SMA), dan satu lagi oleh tim matematika Aliyah.
  7. Masih dalam bidang Olimpiade, pada bulan Juli 2011 lalu, pemuda bangsa kembali menyabet lima medali (satu emas, satu perak, dan tida perunggu) pada International Phusics Olympiade (IPhO) di Bangkok, Thailand. Olimpiade Fisika Internasional tersebut diikuti oleh 393 peserta dari 84 Negara yang menjalani test teori selama 5 jam, dan test praktikum selama 5 jam juga. Medali Emas diraih oleh Erwin Wibowo dari SMAK BPK Penabur Gading Permai, Banten, medali Perak diraih oleh Kevin Adrian Fauzie dari SMA Santa Maria Pekanbaru, Riau, serta medali Perunggu yang diraih oleh Farhan Nur Kholid dari SMAN Sragen Bilingual Biarding School, Jawa Tengah, Imam Agung Rahaja dari SMA Pribadi Depok, Jawa Barat, dan Luqman Fathurrohim dari SMAN Srgen Bilingual Boarding School, Jawa Tengah. Kelima siswa tersebut adalah hasil pemenang Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2010 yang dibina secara intensif.
  8. Deden Muhammad Makhyaruddin, seorang Qori dari Indonesia berhasil menjadi juara pertama untuk kategori bergengsi lomba hafalan Al-Qur'an (30 juz) beserta tafsirnya pada Musabaqah Tahfiz, Tajwid, dan Tafsir Al-Qur'an (atau yang sering disebut dengan MTQ) Internasional yang diadakan di Casablanca, Maroko dalam ajang memperebutkan Piala Raja Mohammed VI ke-6 pada bulan Februari 2011 lalu. MTQ yang memperlombakan kategori tilawatil Qur'an dan hafalan Qur'an 30 juz beserta tafsirnya itu diikuti oleh 52 peserta dari 34 negara dengan 10 hakim juri dari berbagai negara Islam.
Selain delapan prestasi diatas, pemuda pemudi Indonesia juga memiliki lebih banyak presasi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga dikemudian hari pemuda pemudi Indonesia lebih terpacu untuk menggapai prestasi yang lebih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks For Reading